Rabu, 04 Juni 2014

Review: Sony Xperia ZR

Sejak saya bekerja di KBRI Yangon di Myanmar, saya tidak update mengenai teknologi handphone, selain mahalnya harga kartu perdana di Myanmar (mencapai US$ 200), saya merasa tidak membutuhkan handphone karena sehari-hari saya kebanyakan berada di area ber-wifi dimana saya tetap selalu dapat berkomunikasi online melalui komputer/laptop. Namun demikian, semakin lama saya merasa sangat tertinggal dibandingkan orang lain yang memiliki smartphone dimana mereka dapat dengan mudah terhubung dengan dunia dimana saja dan kapan saja, tidak hanya bergantung pada daerah ber-wifi. Saya sempat dihibahi Blackberry Bold 9900 (Dakota) oleh orangtua saya, tetapi saya merasa Blackberry masih memiliki kekurangan karena tidak tersedia beberapa aplikasi social media seperti Skype, Path, dan Instagram yang hanya tersedia bagi perangkat Android dan iOS.

Setelah beberapa saat menabung, saya memutuskan untuk membeli sebuah smartphone Android. Pada awalnya saya ingin membeli Samsung, namun ketika diperhatikan di Myanmar banyak sekali Samsung “KW” atau Samsung palsu dan bagi saya hal itu sangat menurunkan gengsi. Kebetulan saat itu ada teman saya yang membeli Sony Xperia Z dimana saya cukup terkesan dengan smartphone tersebut dan sayapun berniat membeli sebuah Sony Xperia Z. Begitu sampai di showroom, disamping Xperia Z terdapat sebuah smartphone yang ukurannya sedikit lebih kecil dari Xperia Z, yaitu Xperia ZR. Setelah sejenak mempelajari speknya, ternyata tidak begitu jauh dari Xperia Z. Dengan harga yang waktu itu hanya selisih 20 ribu Kyat (sekitar 210 ribu Rupiah) saya langsung memutuskan untuk mengambil Xperia ZR. Berikut spek utamanya:

Layar TFT 4,5 inci tahan gores, 16 juta warna, 1280x720 piksel, berat 138 gram, prosesor Quadcore Qualcomm 1,5 Ghz, RAM 2 GB, flash memory internal 8 GB, kamera utama 13 megapiksel dengan Exmor RS dan kamera sekunder VGA, tahan debu dan air (IP55/IP58), fasilitas screen mirroring, NFC, Bluetooth 4.0, dan kelengkapan lain yang rata-rata telah menjadi standar smartphone pada umumnya.

Saya merasa cukup puas dengan performa Xperia ZR. Beberapa hal yang membuat saya puas antara lain adalah kemampuannya “bekerja keras” secara non-stop ketika saya sedang kecanduan game Real Racing 3 keluaran EA tanpa lag sedikitpun dan dengan temperatur yang menurut saya masih wajar; kemampuan mirroring dengan TV Sony Bravia dan memainkan game Real Racing dengan mirroring dengan kualitas gambar yang mantap; adanya NFC yang telah terasa kegunaannya saat menghubungkan smartphone dengan perangkat lain seperti speaker bluetooth Sony SRSBTV5L; kemampuannya saat diceburkan ke kolam renang dan foto dibawah air dengan hasil yang memuaskan; dan Android bawaannya yang menurut saya lebih user friendly daripada bawaannya Samsung atau Lenovo, termasuk adanya software Sony Walkman bawaan yang cukup memuaskan saya sebagai penggemar musik.

Beberapa hal yang saya sayangkan antara lain adalah kualitas kamera depan yang benar-benar memprihatinkan, hanya syarat untuk bisa video call via Skype; setelah beberapa bulan digunakan, mulai muncul error-error seperti bluetooth kadang yang susah mendeteksi dan terdeteksi, wifi yang susah nyambung, dan sering susah dideteksi ketika butuh menggunakan hotspot teethering; dan karena sangat sering mencopot cover seal saat melakukan charging, cover seal tersebut menjadi longgar sehingga setelah beberapa bulan pemakaian sepertinya sudah tidak layak lagi untuk dibawa nyebur ke kolam renang.

Overall saya cukup puas dengan Xperia ZR, tapi sepertinya setelah satu tahun digunakan saya merasa butuh ganti smartphone karena wifi dan bluetooth di Xperia ZR yang sudah mulai sering error.

Pros:

- Kualitas kamera depan
- Internal amp untuk audio
- Menu android userfriendly
- Baterai dapat dilepas
- Antiair

Cons:

- Kualitas kamera sekunder
- Wifi & bluetooth terkadang susah nyambung
- Cover port yang mudah longgar